Senin, 14 Maret 2011

Problema Guru dalam Penyusunan PTK

Silahkah lebih jelasnya anda membaca buku yg berjudul “menulis PTK senikmat minum Teh” karya Dr. Sutirjo yg diterbitkan oleh UM Pers

Kamis, 10 Maret 2011

MENCIPTAKAN PETARUNG SEJATI
& MEMBENTUK MENTAL JUARA
YANG TANGGUH



(Refleksi 4 Tahun Perjalanan Tim
Olimpiade Sains SMPN 8 Yogyakarta)
Oleh: Wiworo, S.Si., M.M.
(Pembina Matematika)
email: percussionline@yahoo.com
Pada Jurnal Mahkota Matematika
Nomor 3, Agustus 2006, pada artikel
Impossible is Nothing telah dipaparkan
kilas balik perjalanan Tim Olimpiade Sains
SMPN 8 Yogyakarta sejak mulai terbentuk
sampai dengan tahun 2005. Banyak suka
dan duka yang sudah dialami. Demikian
juga pengalaman-pengalaman baru yang
diperoleh dan inovasi-inovasi baru dalam
sistem pembinaan yang selalu dilakukan
telah mewarnai perjalanan tim ini selama 4
tahun. Selain itu pembinaan yang
dilakukan secara sistematis dan kontinu di
SMPN 8, khususnya untuk matematika,
ternyata juga memunculkan dampak positif
yang mulai kami petik sejak kurang lebih
satu setengah tahun terakhir ini.
Dampak tersebut adalah semakin
meningkatnya kecintaan dan kegairahan
terhadap matematika dan sains di kalangan
anak-anak pembinaan, semangat yang
sangat tinggi untuk mengikuti berbagai
kompetisi dan terbentuknya mental juara
yang sangat tangguh dari anak-anak
tersebut. Khususnya untuk anak-anak
pembinaan matematika, dampak positif
lain yang muncul adalah semakin
meningkatnya kemahiran matematika dan
semakin bagusnya kemampuan anak-anak
dalam menuliskan jawaban mereka ketika
harus menyelesaikan soal-soal uraian.
Inovator dan Trendsetter
Seiring dengan dapat
dipertahankannya tradisi prestasi yang
selama ini diraih SMPN 8 di Olimpiade
Sains Nasional, bahkan sudah mulai
merambah ke tingkat internasional, pihak
sekolah dan komite sekolah menganggap
bahwa prestasi SMPN 8 di olimpiade dapat
dijadikan sebagai ciri khas dan brand image
yang menjadi keunggulan sekolah ini
dibandingkan sekolah-sekolah yang lain.
Berdasarkan hal tersebut, kami
memberanikan diri untuk membuat visi,
misi dan prinsip yang menjadi arah
pengembangan Tim Olimpiade Sains SMPN
8 Yogyakarta, mengikuti motto Jujur +
Disiplin + Kerja keras + Pantang Menyerah
+ Selalu berdoa akan menghasilkan
Impossible is Nothing yang sudah dimiliki
sebelumnya. Adapun visi, misi dan prinsip
yang dibuat adalah sebagai berikut:
Visi:
WE ARE THE INNOVATOR..........
WE ARE THE TRENDSETTER..........
and last but not least .......... WE ARE
THE BEST !!!
Misi:
􀂙 Menjadikan matematika dan sains
sebagai mata pelajaran yang
menyenangkan dan digemari siswasiswi
SMPN 8 Yogyakarta
􀂙 Menggairahkan pembelajaran
matematika dan sains di SMPN 8
Yogyakarta sehingga menjadi semakin
berkualitas
􀂙 Mendidik siswa-siswi SMPN 8
Yogyakarta untuk memperdalam dan
memahami konsep-konsep
matematika dan sains secara baik dan
benar
􀂙 Mendidik siswa-siswi SMPN 8
Yogyakarta untuk dapat berpikir kritis,
kreatif, logis, rasional, mempunyai
budaya ilmiah dan mampu
memecahkan masalah
􀂙 Mendidik, membimbing dan
mengantarkan siswa-siswi SMPN 8
Yogyakarta untuk meraih prestasi
puncak dalam berbagai kompetisi
matematika dan sains di tingkat lokal,
regional, nasional dan internasional
Prinsip:
Belajar keras………. adalah keseharian
kami
Bermain gila-gilaan………. adalah hobi
kami
Meraih prestasi tertinggi………. adalah
tradisi kami
Visi tersebut dibuat berdasarkan
kenyataan bahwa segala inovasi yang sudah
dilakukan oleh Tim Olimpiade Sains SMPN
8, ternyata belum pernah dipikirkan apalagi
dilakukan oleh sekolah-sekolah yang lain,
khususnya di Kota Yogyakarta dan Provinsi
DIY. Adapun misi tersebut dibuat
berdasarkan pemikiran bahwa dengan
diadakannya Olimpiade Sains Nasional SMP
sejak 2003 (SMA sejak 2002), seharusnya
ada sinergi antara olimpiade dengan
kualitas pembelajaran matematika dan sains
di kelas. Apabila terjadi sinergi tersebut,
pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran
matematika dan sains di Indonesia.
Sedangkan prinsip tersebut dibuat
berdasarkan pemikiran kami bahwa anakanak
yang mengikuti pembinaan Tim
Olimpiade Sains SMPN 8 harus memiliki
keseimbangan antara kemampuan
akademik dan non akademik. Dalam arti
bahwa anak-anak tersebut tidak hanya
harus betul-betul pandai secara akademik,
tetapi juga harus mempunyai kemampuan
bermain, bergaul dan bersosialisasi dengan
teman-teman lain, guru dan lingkungan
sekitar. Pada akhirnya dengan dimilikinya
kemampuan akademik dan non akademik
secara seimbang, diharapkan anak-anak
tersebut dapat terus mempertahankan
bahkan meningkatkan tradisi prestasi yang
sudah diraih kakak-kakak kelas mereka.
Selanjutnya prestasi di olimpiade dapat
menjadi jembatan dalam meraih
kesuksesan di kehidupan anak-anak
tersebut di masa mendatang.