Kamis, 21 April 2011

Spesifikasi Oli Motor


SPESIFIKASI OLI MOTOR
            Oli motor atau pelumas adalah faktor paling penting dalam perawatan kendaraan bermotor. Oleh karna itu, sebagai seorang pengendara yang sayang pada tunggangan, kita harus tahu kelebihan oli berbagai merek dengan mengetahui kode spesifikasi yang tertera dalam kemasan, berikut adalah berikut kode spesifikasi kekentalan oli beserta penjelasan tentang kelebihannya dan kekurangannya :
  • SAE 20W50
-          mapu dipakai pada kondisi -10° sampai dengan 15° ( kode 20W) pada kondisi suhu 150°
-          kurang efisien dalam penggunaan BBM
-          berat pada tarikan tapi cocok untuk perawatan mesin
-          oli ini bagus karna terbilang memiliki nilai VI rendah VI = ukuran kemampuan oli dalam menjaga kestabilan kekentalannya

  • SAE 15W50
-          oli ini hampir sama dengan oli berspesifikasi 20W50 namun lebih encer
-          mampu dipakai pada kondisi -15° sampai dengan 20° C pada suhu 150°
-          oli ini relative lebih mudah berubah kekentalannya karna memiliki nilai VI tinggi semakin besar nilai VI maka semakin mudah terpecahnya molekul kimia dalam kandungan olinya dan sangat berpengaruh tingkat kekentalan olinya

  • SAE 10W40
-          mampu dipakai pada kondisi -20° sampai 25° pada suhu 150°
-          oli ini palin encer dibanding 3 jenis oli lainnya
-          relative palig irit dalam konsumsi BBM
-          kurang baik dalam perlindungan mesinnya karna oli ini gampang berubah pada tingkat kekentalannya

  • SAE 15W40
-          oli yang paling pas untuk motor karna kekentalannya terjaga
-          spesifikasi oli ini sering di pakai oleh kendaraan berat bermesin diesel karan oli ini mampu  menjaga kualitas kekentalannya dalam kondisi cuaca ekstrem
-          cocok untuk perjalanan jauh



Spesifikasi Oli Motor


SPESIFIKASI OLI MOTOR
            Oli motor atau pelumas adalah faktor paling penting dalam perawatan kendaraan bermotor. Oleh karna itu, sebagai seorang pengendara yang sayang pada tunggangan, kita harus tahu kelebihan oli berbagai merek dengan mengetahui kode spesifikasi yang tertera dalam kemasan, berikut adalah berikut kode spesifikasi kekentalan oli beserta penjelasan tentang kelebihannya dan kekurangannya :
  • SAE 20W50
-          mapu dipakai pada kondisi -10° sampai dengan 15° ( kode 20W) pada kondisi suhu 150°
-          kurang efisien dalam penggunaan BBM
-          berat pada tarikan tapi cocok untuk perawatan mesin
-          oli ini bagus karna terbilang memiliki nilai VI rendah VI = ukuran kemampuan oli dalam menjaga kestabilan kekentalannya

  • SAE 15W50
-          oli ini hampir sama dengan oli berspesifikasi 20W50 namun lebih encer
-          mampu dipakai pada kondisi -15° sampai dengan 20° C pada suhu 150°
-          oli ini relative lebih mudah berubah kekentalannya karna memiliki nilai VI tinggi semakin besar nilai VI maka semakin mudah terpecahnya molekul kimia dalam kandungan olinya dan sangat berpengaruh tingkat kekentalan olinya

  • SAE 10W40
-          mampu dipakai pada kondisi -20° sampai 25° pada suhu 150°
-          oli ini palin encer dibanding 3 jenis oli lainnya
-          relative palig irit dalam konsumsi BBM
-          kurang baik dalam perlindungan mesinnya karna oli ini gampang berubah pada tingkat kekentalannya

  • SAE 15W40
-          oli yang paling pas untuk motor karna kekentalannya terjaga
-          spesifikasi oli ini sering di pakai oleh kendaraan berat bermesin diesel karan oli ini mampu  menjaga kualitas kekentalannya dalam kondisi cuaca ekstrem
-          cocok untuk perjalanan jauh



Spesifikasi Oli Motor


SPESIFIKASI OLI MOTOR
            Oli motor atau pelumas adalah faktor paling penting dalam perawatan kendaraan bermotor. Oleh karna itu, sebagai seorang pengendara yang sayang pada tunggangan, kita harus tahu kelebihan oli berbagai merek dengan mengetahui kode spesifikasi yang tertera dalam kemasan, berikut adalah berikut kode spesifikasi kekentalan oli beserta penjelasan tentang kelebihannya dan kekurangannya :
  • SAE 20W50
-          mapu dipakai pada kondisi -10° sampai dengan 15° ( kode 20W) pada kondisi suhu 150°
-          kurang efisien dalam penggunaan BBM
-          berat pada tarikan tapi cocok untuk perawatan mesin
-          oli ini bagus karna terbilang memiliki nilai VI rendah VI = ukuran kemampuan oli dalam menjaga kestabilan kekentalannya

  • SAE 15W50
-          oli ini hampir sama dengan oli berspesifikasi 20W50 namun lebih encer
-          mampu dipakai pada kondisi -15° sampai dengan 20° C pada suhu 150°
-          oli ini relative lebih mudah berubah kekentalannya karna memiliki nilai VI tinggi semakin besar nilai VI maka semakin mudah terpecahnya molekul kimia dalam kandungan olinya dan sangat berpengaruh tingkat kekentalan olinya

  • SAE 10W40
-          mampu dipakai pada kondisi -20° sampai 25° pada suhu 150°
-          oli ini palin encer dibanding 3 jenis oli lainnya
-          relative palig irit dalam konsumsi BBM
-          kurang baik dalam perlindungan mesinnya karna oli ini gampang berubah pada tingkat kekentalannya

  • SAE 15W40
-          oli yang paling pas untuk motor karna kekentalannya terjaga
-          spesifikasi oli ini sering di pakai oleh kendaraan berat bermesin diesel karan oli ini mampu  menjaga kualitas kekentalannya dalam kondisi cuaca ekstrem
-          cocok untuk perjalanan jauh



Senin, 11 April 2011

Global Warming


Lapisan Es yang Kian Menipis
Ada yang bilang pemanasan global itu hanya khayalan parapecinta lingkungan. Ada yang bilang itu sudah takdir. Ilmuwan juga masih pro dan kontra soal itu. Yang pasti, fenomena alam itu bisa dirasakan dalam 10 kejadian berikut ini. Dan yang pasti ini bukan imajinasi belaka, sebab kita sudah mengalaminya.

  • Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
  • Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.
  • Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
  • Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluat atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida di atas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
  • Hanya yang Terkuat yang Bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya mahluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementar mereka yang lebih tangkas, bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.
  • Pelelehan Besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gununges, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
  • Keganjilan di Daerah Kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih “heboh” di daerah kutub.Riset di sekitar sumber airyang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
  • Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman danhewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saatmatahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
  • Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi
Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebihtinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan. Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana mereka tinggal juga mencair.
  • Peningkatan Kasus Alergi
Sering mengalami serangan bersin-bersin dan gatal di matasaat musim semi, maka salahkanlah pemanasan global. Beberapa dekade terakhir kasus alergi dan asma di kalangan orang Amerika alami peningkatan. Pola hidupdan polusi dianggap pemicunya. Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa tingginya level karbondioksida dan temperatur belakangan inilah pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari.
Diterjemahkan secara bebas dari www.livescience.com
Kredit foto www.earthportal.org