Rabu, 06 Maret 2013

PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN BAGI SEKOLAH SD/SDLB/SMP/SMPLB




DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
TAHUN 2012 

 

A.  Tujuan
Tujuan  pendataan tingkat sekolah adalah untuk memperoleh data secara langsung yang
cepat, akurat,  valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan  dan termutakhir.  Data dari
sekolah  akan  digunakan  oleh  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  serta  Dinas
Pendidikan  Provinsi  dan  Kabupaten/Kota  untuk  perencanaan  dan  evaluasi  program
pendidikan.
 
B.  Kegunaan
Data  yang  diperoleh  dari  sekolah  akan  digunakan  untuk  dasar perencanaan,  evaluasi
dan kebijakan nasional serta dasar bagi pemerintah pusat dan daerah untuk pemberian
bantuan kepada sekolah yang antara lain mencakup program:
1.  Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari sumber APBN
2.  Bantuan Operasional Sekolah dari sumber APBD (BOSDA/BOSP)
3.  Rehabilitasi ruang belajar (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dls)
4.  Dana Alokasi Khusus (DAK)
5.  Ruang Kelas Baru
6.  Subsidi bagi siswa kurang mampu secara ekonomi
7.  Subsidi/tunjangan bagi guru
8.  Dan lain sebagainya    

C.  Jenis Data
Ada 3 (tiga) kelompok utama jenis data yang dikumpulkan dari sekolah, yaitu:
1.  Data Sekolah (F-SEK)
2.  Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (F-PTK)
3.  Data Peserta Didik (F-PD)
Instrumen  dari  setiap  kelompok  data  tersebut  telah  menjadi  lampiran  dari  Peraturan
Penteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  No  51  Tahun  2011  Tentang  Petunjuk  Teknis
Penggunaan  Dana  BOS  dan  Laporan  Keuangan  BOS  Tahun  2012.  Didalam  Juknis  BOS
2012,  ketiga  instrumen  tersebut  diberi  kode  BOS-01A,  BOS-01B  dan  BOS-01C. Untuk
penggandaan  instrumen  pendataan,  setiap  sekolah  diharuskan  menggunakan
diharuskan instrumen  yang  ada  dalam  DVD  yang  akan  dikirim  oleh  Ditjen  Dikdas  ke
sekolah  atau  mengunduh  (download)  file  terkini  dari  dari  situs:
www.infopendataan.dikdas.kemdiknas.go.id.  Perlu  kami  informasikan  bahwa  terdapat
sedikit penyempurnaan instrumen yang ada di DVD/situs tersebut dibandingkan dengan
yang tercantum dalam lampiran Juknis BOS.
   
D.  Konsekuensi Bagi Sekolah
Sebagaimana  telah  disebutkan  sebelumnya,  kelengkapan  data yang  akan  dikiirm  oleh
sekolah akan  menjadi  dasar  pemberian  jenis  dan  besar  bantuan  dari  pemerintah  dan
pemerintah daerah kepada masing-masing sekolah. Oleh karena itu, sekolah yang tidak
memberikan data  tidak akan dapat dialokasikan  segala  jenis  bantuan  kepada  sekolah
yang  bersangkutan.  Demikian  juga,  data  yang  tidak  akurat,  akan  mengakibatkan
ketidaktepatan  jenis  dan  besar  bantuan  yang  diberikan.  Sekolah  diharuskan
memberikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, karena data tersebut
akan dijadikan dasar untuk evaluasi dan audit kepada sekolah.
 
E.  Persiapan Pendataan
Berikut  adalah  beberapa  langkah  yang  akan  dilakukan  dalam  rangka  mempersiapkan
proses pendataan:
1.  Ditjen  Didkas  mengirim  surat  yang  berisikan  Petunjuk  Teknis  Pendataan,  DVD  dan
nomor  register    kepada  seluruh  sekolah.  Nomor  register  ini  bersifat  unik  untuk
setiap  sekolah  (berbeda  antar  sekolah).  Oleh  karena  itu,  nomor  register  ini  agar
digunakan hanya oleh petugas pendataan di sekolah masing-masing dan disimpan.
2.  Setelah  sekolah  menerima  surat  tersebut,  sekolah  diharapkan menginstall  software
tersebut  di  komputer  sekolah  dan  belajar  secara  mandiri  (atau  meminta  bantuan
kepada pihak lain).
3.  Ditjen  Dikdas akan melatih  Tim  Data  Kabupaten/Kota untuk  dapat  menguasai
penggunaan  software  sistem  pendataan  dengan  tujuan  agar  dapat  menjadi
narasumber  di  kabupaten/kota  masing-masing  apabila  ada  pertanyaan/kesulitan
dari  sekolah.  Direkomendasikan  agar  Pemda  Kabupaten/Kota  melatih  sekolah
dengan dana dari sumber APBD. Akan tetapi, apabila tidak dapat dilakukan pelatihan
akibat  tidak  adanya  dana  di  kabupaten/kota,  proses  pendataan  dari  sekolah  tetap
berjalan, tidak harus menunggu adanya pelatihan dari kabupaten/kota.
4.  Pemda  Kabupaten/Kota  dilarang  melaksanakan  pelatihan  kepada  sekolah  dengan
biaya yang dibebankan kepada sekolah (misalnya dari dana BOS).
5.  Ditjen  Dikdas  akan  membuka  akses  pendampingan  kepada Dinas  Kabupaten/Kota,
selanjutnya  Dinas  Kabupaten/Kota  melakukan  pendampingan  kepada  sekolah
apabila mengalami kesulitan.

F.  Mekanisme Pengisian Data kedalam Sofware Pendataan
Langkah-langkah mekanisme pengisian data sekolah, adalah sebagai berikut:
1.  Sekolah  menggandakan/mengcopy  formulir  sesuai  dengan  kebutuhan.  Misalnya
untuk formulir F-PD digandakan sebanyak jumlah siswa, demikian juga F-PTK.
2.  Sekolah  membagi  formulir  kepada  individu  yang  bersangkutan  untuk  diisi  secara
manual selanjutnya dikumpulkan oleh sekolah.
3.  Sekolah  memasukkan  data  kedalam  sistem  database  yang  telah  disiapkan  oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kemdikbud.
4.  Pengisian  data  dilakukan  di  sekolah  (di  komputer  milik  sekolah)  oleh  petugas  yang
ditunjuk oleh kepala sekolah.
5.  Apabila  dalam  keadaan  tertentu,  pengisian data tidak  dapat  dilakukan  oleh sekolah
karena tidak ada komputer/listrik atau tidak ada tenaga yang mampu, sekolah dapat
melakukan ditempat lain dengan  mempertimbangkan efisiensi biaya dan  keamanan
kerahasiaan data. Jika memungkinkan, disarankan dilakukan di sekolah lain terdekat
yang  memiliki  fasilitas komputer  dan  tenaga  yang  terampil  atau  di  Kantor  Dinas
Pendidikan Kecamatan/Kabupaten.
6.  Sekolah harus selalu mem-backup data yang telah dientri.
7.  Formulir  yang  telah  diisi  secara  manual  oleh  siswa/guru/sekolah  harus  disimpan  di
sekolah masing-masing untuk keperluan monitoring dan audit.
8.  Setelah  data  selesai  dimasukkan  oleh  sekolah  kedalam  sistem  database,  sekolah
mengirim  data  tersebut  secara on-line  ke  server  di  pusat  dengan  cara  sesuai
petunjuk yang ada dalam DVD.
9.  Setelah  data  terkirim ke  server  secara on-line sekolah melakukan verifikasi  data  ke
kab/kota dengan membawa bukti fisik berupa:  daftar absensi siswa (softcopy  data
hasil  entry,  absensi  kelas,  dan  dokumen  PTK  (Ijasah,  KTP,  NUPTK  dan  SK
Pengangkatan).

G.  Pembiayaan
Pada  prinsipnya,  proses  pendataan  sekolah adalah  tanggung-jawab  sekolah  masing-masing. Data yang dikirim oleh sekolah adalah untuk kepentingan sekolah. Sekolah yang
telah  memiliki  fasilitas  komputer  dan  perlengkapan  lainnya  (modem/internet  dls),
pendataan  harus  menggunakan  fasilitas  yang  ada.  Dalam  hal  biaya  yang  diperlukan
untuk proses pendataan pada prinsipnya dapat mencakup komponen sebagai berikut:
1.  Biaya penggandaan formulir
2.  Biaya penyewaan komputer/internet
3.  Biaya jasa pemasukan data
Komponen pembiayaan tersebut dapat diambil dari dana BOS, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1.  Sekolah  yang  telah  memiliki  komputer  dan  telah  berlangganan  internet  secara
reguler  di  sekolah,  tidak  diperkenankan  ada  pengeluaran  khusus  penyewaan
komputer/internet  untuk  proses  pendataan.  Biaya  untuk  penyewaan
komputer/internet  hanya  diperkenankan  bagi  sekolah  yang  tidak  memiliki  fasilitas
tersebut.
2.  Sekolah  yang  telah  memiliki  tenaga  operator  komputer  yang  secara  rutin  memiliki
tugas  pendataan  dan  telah  dibiayai  secara  rutin oleh  sekolah,  sekolah  diharapkan
memanfaatkan tenaga tersebut untuk pemasukan data sebagai tugas rutinnya.
3.  Besar  biaya  untuk  penggandaan,  penyewaan  komputer/internet  dan  jasa
pemasukan  data  harus  mengikuti  batas  kewajaran  setempat.  Batas  kewajaran  ini
harus  dibuktikan dengan  bukti  pengeluaran  yang  sah,  disimpan  oleh  sekolah untuk
keperluan audit.    
Bentuk dan format perhitungan komponen pembiayaan dapat mengikuti contoh format
sebagai berikut (sebagai contoh perhitungan biaya pendataan, dengan jumlah siswa
sebanyak 400 siswa, PTK sebanyak 40 orang, biaya untuk pengandaan Rp. 200/lembar
dan biaya entri Rp.1,000/halaman):



H.  Schedule
Proses pendataan di tingkat sekolah pada prinsipnya  dapat dilakukan secepatnya,  tidak
harus menunggu masa penerimaan siswa tahun ajaran baru.
1.  Pelatihan kepada Dinas Kabupaten/Kota dengan penyerahan DVD Pendataan Dikdas:
Maret 2012
2.  Pengiriman  surat/Juknis/DVD/Nomor  register  dari  Ditjen  Dikdas  ke  Sekolah: Maret-April 2012
3.  Sekolah mempelajari software pendataan: Maret-April 2012
4.  Penggandaan instrumen dan pembagian ke siswa dan guru: paling lambat akhir April
2012
5.  Pengisian  instrumen  secara  manual  oleh  siswa/guru/sekolah  dan  proses
pengumpulan: paling lambat pertengahan  April 2012
6.   Pengisian data TA 2011/2012 kedalam sistem data base: Paling lambat pertengahan
Mei 2012
7.  Pengiriman data TA 2011/2012 ke server Kemdikbud: paling lambat awal Juni 2012
8.  Updating Data  TA 2012/13: Juli-Akhir Agustus 2012
9.  Pengiriman ke server Kemdikbud: Paling lambat awal September 2012
10. Verifikasi data oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: Maret-September 2012
 
I.  Alamat Konsultasi:
Biala terjadi kesulitan dan pertanyaan terkait dengan proses pendataan, sekolah dapat
menghubungi:
1.  Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing
2.  Menghubungi Tim Pendataan Kemdikbud:
  Telephon:
  Fax: 021-5725613
  Email: sekretariatdikdas@gmail.com
  Web: infopendataan.dikdas.kemdiknas.go.id


Jumat, 01 Maret 2013

Pantangan Makanan bagi penderita asam urat beserta Tips sehatnya


Penyakit asam urat disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat yang dihasilkan dari metabolisme zat purin. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar asam urat, Anda harus mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Berikut adalah contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:
  • Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak
  • Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
  • Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
  • Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
  • Daging kambing, daging sapi, daging kuda
  • Bebek, angsa dan kalkun
  • Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
  • Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
  • Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
  • Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
  • Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
  • Makanan kaya protein dan lemak
Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga harus banyak minum air putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh melalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat, yang menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam urat tertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan tuak karena mengandung senyawa alkohol.
Tips tambahan bagi penderita asam urat:
  • Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
  • Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry
  • Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
  • Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
  • Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
  • Jangan minum aspirin
  • Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
  • Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
  • Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan